Hj. Irena Handono |
"Fitnah terjadi karena kesempurnaannya. Mereka iri dan dengki dengan kesempurnaan tersebut," ujar dia kepada para jamaah masjid yang mengikuti kajian dengan tema 'Mengapa Kita Harus Memilih Islam'.
"Andaikata Islam agama yang kurang atau jelek tentu tak ada fitnah," kata mantan biarawati yang telah memeluk Islam sejak tahun 1983 ini.
Fitnah yang diderita oleh umat Muslim membawa dampak yang cukup parah. Secara sederhana, ia membandingkan remaja masjid yang jumlahnya jauh lebih sedikit dengan remaja mal.
Agar terhindar dari fitnah, ia mengimbau kepada umat muslim agar senantiasa mencari ilmu. Jumlah pemeluk Islam yang terus bertambah di Barat tak lepas dari minat baca yang sangat besar dari mereka.
"Islam banyak dihujat, tapi semakin difitnah, justru semakin banyak orang yang tertarik mempelajarinya," kata dia.
Banyak jawaban tentang segala penasaran tersebut yang bisa didapatkan jawabannya dalam buku-buku Islam. Keadaan muslim di Barat cukup berkebalikan dengan kondisi Muslim di Indonesia. "Banyak umat Islam (Indonesia) yang sudah meninggalkan iqro," tambah dia.
Iqro yang dimaksud bukanlah buku panduan membaca Alquran yang terdiri dari enam jilid, Iqro yang Irena maksud adalah soal membaca dan mencari ilmu.
(Dikutip dari http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/11/12/29/lwxx8q-islam-banyak-difitnah-karena-kesempurnaannya)
Mantap. Sebuah kesempurnaan tidak akan menimbulkan miskonsepsi, mistranslasi,konflik, misintepretasi, delusi, fasisme, eksklusifisme, dll. Jika iya seperti itu berarti bukan kesempurnaan dari Allah, tp CUMA doktrin & dogma hasil kerja otak manusia.
BalasHapusMantap. Sebuah kesempurnaan tidak akan menimbulkan miskonsepsi, mistranslasi,konflik, misintepretasi, delusi, fasisme, eksklusifisme, dll. Jika iya seperti itu berarti bukan kesempurnaan dari Allah, tp CUMA doktrin & dogma hasil kerja otak manusia.
BalasHapusMacam pepatah lama : "Semakin tinggi pohon, semakin kencang anginya".
BalasHapusKan nabi sdh katakan ;
BalasHapusAl Islamu Ya'lu wala yu'la alaih
Islam itu tinggi,dan tdk ada yg melebihi ketinggianya.
sayangnya masih banyak umat yang mendukung yang berbeda hanya karena segelintir keberuntungan laksana ayam yang di beri makan dengan jagung,rasa yam tu dah mantappp kali. saat dia merasa mantap, pada saat itulah sang ayam terperangkap
BalasHapus