Minggu, 06 September 2015

Konspirasi Global Menghancurkan Bangsa Melalui Perempuan

KALAU kita memperhatikan dengan seksama, negara kita Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Otomatis, jumlah muslimah terbesar di dunia justru di negeri ini. Alhamdulillah umat Islam adalah umat mayoritas di negeri kita tapi ada sedikit cuaca mendung. Seringkali kita sebagai mayoritas dalam posisi yang terhimpit. Terhimpit karena sikap orang-orang liberal dan sekuler yang bekerjasama dengan kaum kafir musuh-musuh Allah.

Jika dalam sejarah memiliki kisah negara 1001 malam, tampaknya negeri kita boleh disebut sebagai negeri 1001 peristiwa. Mengapa? Nyaris tiap hari ada peristiwa baru dan peristiwanya besar-besar. Seringkali belum selesai 1 peristiwa sudah ditimpa peristiwa yang lain. Peristiwa itu belum selesai sudah ditindih peristiwa lain. Akibatnya apa, banyak di antara kita kaum perempuan menjadi lupa, apalagi juga banyak yang cuek-cuek saja dan banyak yang tidak mau tahu apa yang sedang terjadi. Kalau kita memperhatikan dengan seksama sebenarnya ada skenario besar yang membuat kita menjadi pelupa.

Coba kita perhatikan ada sebuah teori yg disebut teori maladaptasi. Dengan bahasa awam akan saya jelaskan, apa yang disebut teori itu. Saya akan mencontohkan, apabila kita menangkap seekor katak dan katak itu kita masukkan dalam bak, kita isi air. Maka ketika ada air, katak pun berenang dengan riang gembira. Pada giliran berikutnya air yang ada dalam bak itu temperaturnya dinaikkan menjadi hangat. Apakah kondisi hangat mendorong katak keluar dari bak? Ternyata katak itu tidak lompat. Apa penyebabnya? Karena suhu itu diubah secara perlahan, sehingga pemikiran katak menyatakan “oo jaman orang tua saya dulu katak berenang pakai air dingin, tapi sekarang zaman modern maka katak modern berenangnya pakai air hangat”. Tapi ternyata air itu tidak dibiarkan hangat, temperatur dinaikkan lagi menjadi cendeerung panas. Apakah katak itu melompat keluar dari bak? Tidak juga. Apa alsannya? Sang katak menyangka, “oh ini konsekuensi hidup di abad modern. Ya udah gak apa-apa, konsekuensinya seperti itu.”

(Dulu kaum manusia, kaum ibu, tiap pagi ke pasar kemudian masak, tapi sekarang abad mdoern ibu-ibu, kaum manusia, juga tidak masak tapi lebih banyak makan dari fastfood)

Sampai kemudian air yang sudah cenderung hangat dipanaskan lagi menjadi mendidih. Apa yang terjadi? Katak itu tidak ada yang berusaha lompat tapi mati dalam keadaan berenang. Inilah yang sekarang terjadi di masyarakat kita. Umat Islam dipengaruhi, diubah.  Terus, hingga kehilangan jatidiri sebagai seorang muslimah. Padahal ayat Allah SWT sudah menjelaskan demikian gamblang bahaya tentang pengikisan iman dan aqidah. Sebagaimana kita saksikan ayat itu terdapat dalam Al Baqarah:120. Bahwa Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah berhenti sampai umat Islam masuk dalam millah mereka.

Apa itu millah? Millah adalah agama, budaya,pola pikir. Inilah alat yang dimainkan. Inilah alat yang digunakan untuk mengikis aqidah umat Islam. Sampai-sampai kalau kita mengamati dengan seksama, saking manjurnya ayat ini, silakan bandingkan sendiri, banyak mana remaja mall atau remaja masjid saat ini. Kalau banyak jawabannya “remaja mall”, maka menjadi pertanyaan bagi kita semua kaum ibu dan calon ibu. Bagaimana kalau kelak 15 tahun mendatang mereka jadi pemimpin. Pemimpin yang bagaimana yang akan memimpin negeri ini?
Ini renungan kita bersama. Pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok. Selamatkan mereka. Itulah sebabnya Allah memberikan peringatan, Ku anfusakum wa ahlikum naro, bahaya hari ini adalah pengikisan iman dan aqidah.

Mari kita merapatkan barisan, kita berjuang bersama, kita tunaikan amanah, kita laksanakan perintah Allah, dan semoga khilafah akan cepat berdiri.

Irena Handono

4 komentar:

  1. Mari kita bentengi kluarga kita,

    BalasHapus
  2. Kalau tidak keliru, isteri Nabi Muhamad adalah SIti Khadijah yang 15 tahun lebih tua. Muhamad dulunya salah satu pekerja dalam bisnis onta dan kuda yang dimiliki Khadijah. Bahkan dalam salah satu perawinya, yang melamar muhamad adalah kadijah sendiri.. artinya emansipasi orang mekah dijaman pra Islam sebenarnya sangat bagus.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.