Jumat, 13 Maret 2015

Nabinya Muslim Bukan Juru Selamat?

Upaya-upaya pemurtadan memang tak henti-hentinya dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Salah satunya yang mereka pakai adalah dengan media SMS. Berikut adalah SMS yang mereka sebarkan dengan maksud menggoyahkan aqidah umat Islam.

“Darah kristus pasti sanggup menghapus dosa Anda. Ikut Tuhan Yesus ada kepastian masa depan yang cerah (Yohanes 14:6). Coba bandingkan dengan Alquran surat 6:66. Kontras sekali bukan? Bertobatlah saudaraku, ini adalah masalah yang sangat penting dan sangat berharga. Dengarlah, saat ini Tuhan Yesus berdiri di muka pintu dan mengetuk, bukalah dirimu untuk Yesus.”
Pembaca, kalimat di atas disampaikan oleh ‘pengirim SMS gelap’ dengan maksud menggoyahkan akidah umat Islam. Inti kalimat di atas adalah mempertanyakan pertanggungjawaban Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam atas  keselamatan umatnya di hari kiamat.

Sebagaimana yang kita telah pelajari, bahwa dalam keyakinan Kristen, Yesus adalah penebus dosa. Yesus dianggap sangat bertanggung jawab terhadap umatnya sehingga rela disalib untuk menebus dosa para pengikutnya.

Ayat Bibel yang dijadikan sandaran mereka bahwa Yesus itu adalah penebus dosa umat Kristen adalah di Yohannes 14:6, “Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Pemahaman Kristen menyatakan bahwa Yesus diutus untuk menebus dosa anak manusia. Maka barang siapa ingin selamat, maka bergabunglah dengan Kristus Sang Juru Selamat.

Nabi Bukan Penebus Kesalahan

Nah, mari kita luruskan satu persatu kesalahan ini. Pertama, fungsi nabi. Sebagaimana dalam surah Al-Baqarah : 213, maka fungsi nabi adalah pembawa kabar gembira berupa ajaran yang termaktub dalam kitab yang dibawanya untuk menyelesaikan perselisihan antar umat manusia.

Pada surah Al-Baqarah: 119, dapat kita ambil kesimpulan bahwa tugas nabi hanyalah menyampaikan. Perkara seseorang mau mengikuti ataukah tidak, bukan termasuk wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Oleh sebab itu, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam sering mengatakan, “Wahai Allah, saksikanlah aku telah menyampaikan,” sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.

Kembali ke ayat Bibel Yohannes 14:6, “Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”

Sebenarnya ayat ini mempunyai arti, barangsiapa yang ingin menemui bapa di surga maka dia harus ‘melalui’ Yesus. ‘Melalui’ bisa berarti mengikuti, melaksanakan dan tunduk pada aturan atau ajaran yang dibawa Yesus. Namun disalahpahami oleh umat Kristen, ‘melalui’ ini diartikan sebagai ‘penebusan dosa oleh Yesus’. Sehingga dikatakan,  jika ia ingin dosanya ditebus maka ia harus menyembah Yesus.

Ayat-ayat Bibel yang Menentang Penebusan Dosa

Pemahaman tentang penebusan dosa seperti di atas ternyata bertentangan dengan ayat Bibel yang lain, yakni Yehezkiel 18:20. “Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.”

Yeremiah 17:10, “Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."

Matius 12:36, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.”

Beberapa ayat Bibel di atas justru menentang konsep penebusan dosa. Jadi sebenarnya, konsep penebusan dosa dalam Kristen adalah sebuah konsep yang mengada-ada. Konsep yang tidak kitabiyah. Tidak bersandar pada ayat-ayat AlKitab tapi berdasar pada doktrin yang dibuat oleh gereja.

Lalu bagaimana dengan Islam? Jelas sekali Islam tidak mengenal penebusan dosa. Sebagaimana dalam surah Al-An’aam: 164, Allah SWT berfirman: “….Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri, dan seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.”

Yang perlu diketahui oleh umat Kristiani adalah, agar seorang manusia masuk surga tak perlu ditebus dosanya oleh orang lain. Cukup baginya mengikuti ajaran yang dibawa oleh para nabi. Maka manusia yang mengikuti Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam sebagai nabi terakhir pembawa risalah, maka dijanjikan masuk surga. Sementara bagi yang ingkar pada kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam, maka ia harus mempertanggungjawabkan tindakannya masing-masing.

20 komentar:

  1. saya suka Ibu Hajah irena, wlaupun baru kemarin2 tau ibu dari youtube.
    saya berdoa agar ibu sekeluarga diberikan nikmat di dunia dan akhirat oleh Allah SWT.
    amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin

      Gw udh tau lama bgt
      10th lalu pas msh SMA
      Buku'y bagus bgt

      Moga ibu dan keluarga diberi kebahagiaan dunia dan akhirat
      Aamiin

      Hapus
  2. Sudah menjadi sifat para muallaf secara umum pada akhirnya akan menjual isu2 masa lalunya ttg keyakinannya. Suatu masa lalu yg belum sempat dipahaminya secara mendalam. Dan bila dia diserang dgn komentar2 maka dia akan merengek2 memamerkan serangan tsb dan menganggàpnya sebagai ujian iman barunya

    BalasHapus
  3. Ibu Irena dan saudara-saudara terkasih...

    Yesus Kristus adalah sungguh Allah Yang Sejati Yang Sesungguhnya...Yesus lah Allawa SWT yang sejati..karena cinta-Nya kepada kita manusia berdosa maka Allah datang kedunia dalam Yesus Kristus untuk disalibkan menanggung hukuman atas dosa-dosa kita...tidak ada Allah Yang Sejati yang sanggup menunjukkan dan membuktikan cintanya kepada manusia berdosa seperti Allah yang menunjukkan cinta-NYA di dalam Yesus Kristus Tuhan..

    Yesus ada pada tahun 0-33 tahun setelah Masehi, alkitab dan kekristenan mula-mula ada sejak setelah itu yaitu tahun 33-120 dan terus sampai sekarang..nabi Muhammad dan Alquran dan Islam baru ada tahun 600-700 setelah Masehi...Pikirkan ini : jadi siapa yang benar? ajaran siapa yang duluan yang mengajarkan keselamatan dan kebaikan? siapa yang duluan mempengaruhi siapa?

    Jika anda pencari kebenaran sejati, tantang diri anda dan buktikan sendiri, carilah (google) setiap kalimat/frase dalam Alquraan hampir 90% ada dan mirip dengan Alkitab..

    Semoga anda beroleh kemurahan Yesus Kristus Tuhan untuk mendapatkan kebenaran sejati dan beroleh karunia keselamatan didalam Yesus..amin...

    Tuhan Yesus memberkati..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. kami percaya kitab taurat, zabur, Injil, telah diturunkan ke dunia sebagai kitab suci oleh Allah SWT melalui perantaranya yaitu Nabi/ Utusan-Nya, kami mempercayai bahwa Isa AllaihiSallam adalah nabi yang di utus ke Dunia oleh Allah SWT sebagai penuntun untuk kaum bani israil agar kembali ke jalan yang benar dan bukan sebagai Tuhan dia sama seperti Nabi-Nabi lainnya yaitu Nabi Musa AllaihiSallam Nabi Daud AllaihiSallam, begitupun dengan Nabi Muhammad Sallallahuallaihiwasallam, kenapa beliau memiliki gelar berbeda dengan Nabi yang lain karena beliau (Nabi muhammad SAW) adalah sebagai Nabi terakhir/penutup dan Allah SWT telah menetapkan Al-qur'an sebagai penyempurna kitab" suci sebelumnya dan Allah akan menjamin kebenarannya dan al-qur'an diperuntukan bagi seluruh ummat manusia bukan hanya untuk kaum bani israil saja, Jika anda menganggap Nabi Isa AS sebagai tuhan bagaimana status Nabi" yang diutus sebelumnya Nabi Musa AS?, Nabi Daud AS? yang pertama kali mengajarkan dan menyampaikan ajaran Allah SWT melalui kitab suci pada masanya masing"? jika nabi Isa AS adalah tuhan seperti yang anda pikirkan kenapa beliau tidak langsung mengajarkan ajarannya pada saat terciptanya bumi saja? sedangkan kami beriman bahwa Nabi pertama yang diutus kemuka bumi adalah Nabi Adam AS? kami dituntut bukan hanya mengimani ke-Nabi-an Nabi Muhammad SAW saja tetapi kami juga harus percaya bahwa Nabi Adam AS, Nabi Musa AS, Nabi Daud AS, Nabi Isa AS, dan Nabi" lainnya yang berjumlah 25 yang wajib kami ketahui adalah Utusan Allah SWT, begitu lengkap isi dari kitab suci Al-qur'an mulai kebesaran Allah tentang penciptaan alam semesta, tentang ilmu pengetahuan seperti perkembangan janin yang baru diketahui itupun menggunakan alat" penelitian modern sedangkan Al-Qur'an telah menjelaskannya secara terperinci, pertanyaan saya bagaimana mungkin Nabi Muhammad SAW mengarang isi Al-qur'an mengetahui tentang proses perkembangan/ pembentukkan janin sedangkan pada masa hidupnya beliau belum ada alat atau teknologi untuk mengetahui pengetahuan yang begitu tidak kasat mata (tidak dapat dilihat dengan mata telanjang)? Al-qur'an benar" wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Utusannya Nabi Muhammad SAW, saya hanya menyampaikan kebenaran menurut islam saja tergantung pribadi anda mau menanggapi pendapat saya seperti dongeng atau humor sekalipun terserah anda kami tidak akan memaksa anda untuk setuju dengan pendapat saya, semoga Allah memberikan hidayah kepada anda.
      أشهدُ أنْ لا إلهَ إلاَّ الله. وأشهدُ أنَّ محمّدًا رسولُ الله
      Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah
      dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah rasul (utusan) Allah.

      Hapus
    3. Pa Abe, dengan segala hormat, dapatkah Anda sebutkan 1 ayat saja dalam injil yg menyebutkan bahwa Yesus mengakui dirinya sendiri adalah Tuhan???

      Hapus
  4. mirip bukan berarti sama. 90% mirip tapi tidak sama masih ada 10% yang beda.

    BalasHapus
  5. kalo 90% mirip.letak kemiripannya dimana dan apa saja.trus yang 10% beda.apa perbedaannya.bayi kembar itu mirip tapi tidak sama.

    BalasHapus
  6. Ibu Irena dan Saudara-saudara Muslim/Islam yang terkasih,
    Cobalah berpikir dengan pikiran yang jernih dan tantang iman anda : Masakan Alquran/Islam yang ujug-ujug ada tahun 600-700 setelah Masehi (atau setelah Yesus Kristus, Yesus ada tahun 0-33 Masehi, gerja mula-mula/kekristenan ada sejak tahunn 33-120 dan terus menyebar ke wilayah Arab, Iran, Irak, Asia kecil, Turki, Italia, sebagian Afganistan dan India) ujug-ujug punya cerita/kisah kitab suci (penciptaan alam semesta, penciptaan nabi Adam dan Hawa, kisah nabi Musa, nabi Nuh, nabi Yunus, nabi Daud, dll sama dengan Alkitab, dan juga Hukum Taurat Israel yang umat Islam percayai dari Allah SWT tapi masakan membenci Yahudi? Tapi masakan Islam percaya Taurat Yahudi tidak ada hubungannya dengan Yahudi?

    Semua nabi-nabi dalam Alquran itu orang-orang Yahudi…terus anda bisa berpikir Tuhan Allah Yang Sejati itu yang dari awal/sejak semula sudah membuat janji dengan bangsa Yahudi menjadi berkat dan keselamatan bagi semua bagsa di dunia ini (karena Yesus Kristus/Isa Almasih adalah bangsa Yahudi), terus Tuhan ujug-ujug memberikan ilham “baru” melalui nabi Muhammad bahwa ajaran nabi Muhammad lah yang benar dan disempurnakan sementara isi hampir sama dengan Alkitab (Anda bisa cek dan research sendiri dengan google mudah mendapatkan banyak ayat-ayat dalam Alquran isi/tema/tujuan isi mirip dengan Alkitab, seperti orang mencuri tangannya harus dipenggal juga sudah ada di dalam Alkitab dan Taurat Yahudi), yang notabene dalam ajaran Alquran dan nabi Muhammad justru merujuk Taurat Yahudi dan orang Nasrani/Kristen tapi sehingga seperti jaman sekarang ini orang Muslim/Islam justru membenci Yahudi dan Kristen dan sampai mau memusnahkan bangsa Yahudi dari muka bumi ini, dimana seharusnya bangsa Yahudi/ahliu Taurat Yahudi dan itab Taurat Yahudi menjadi referensi Muslim/Islam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. ihh ngeri pak anda tinggal di dunia terbalik kali, Palestina oii siapa yang mau ngemusnahin palestina, israel pak israel yang katanya kaum paling suci paling benar koq kayak bar" ya udah dikasih lahan buat idup masih ajj kurang malah minta tuan rumah angat kaki dari rumah sendiri? tamu gk tau diri?? baca Al-qur'an jangan dipotong" dong, nonton pelem ajj kagak ngarti kalo tau" udah ditengah durasi gk tau dah nonton pelem mana pemeran protagonis mana antagonisnya? hehehe ya silahkan anda mau mengimani Tuhan yang khusus buat kaum israil/yahudi ane sii lebih terjamin sama Utusan yg diutus oleh Allah SWT nyampein kitab suci buat seluruh umat ajj dah, (SELURUH UMAT, berarti kan bukan hanya umat yahudi/israil berarti semua umat dimata Allah SWT derajatnya sama hanya kualitas kadar keimannannya saja yang ngebedain, benar" Maha Adil!.

      Hapus
  7. Kalau Alquran mereferensikan Hukum Taurat Yahudi dan ahli Taurat Yahudi untuk menjadi pedoman iman Islam berarti sadarlah anda semua wahai umat Islam bahwa dasar iman anda adalah iman Yahudi yang sudah diberkati dari semula oleh Yesus Kristus Tuhan Allah SWT Yang Sejati Yang Sesungguhnya.

    Saya pribadi lebih percaya kalau nabi Muhammad adalah beragaman Kristen, nabi Muhammad adalah pengikut Yesus Kristus (Isa Almasih) dan nabi Muhammad percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah SWT Yang Sesungguhnya..yang disebut sahabat-sahabat dalam Islam yang dipercaya dan diakui menuliskan Alquran sehingga banyak kontradiksi dan ketidak konsistenan.

    hehe...think about it..jadilah orang pintar dan berhikmat, anda pasti beroleh keselamatan yang sesungguhnya, yaitu di dalam Yesus Kristus (Isa Almasih) karena Yesus Kristus lah Allah SWT Yang Sesungguhnya...Tuhan Yesus memberkati kita semua...amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang saya tahu semua kitab mengajarkan tentang konsep TAUHID, jika anda berpendapat bahwa Nabi Muhammad adalah pengikut Yesus yang mana ia adalah Tuhan silahkan anda mengikuti iman diri anda sendiri, yang jelas pendapat anda saya anggap ngawur, kenapa anda berani menyebutkan Allah SWT (Subhanahu Wa Ta'ala), apakah kamu mengetahui jika yang demikian itu adalah salah satu penyebutan terhadap Allah (Maha Suci Dia Maha Tinggi)/ ( konsep tauhid )/ mengakui tiada Tuhan selain Allah, yang secara tidak langsung mengakui Kenabian Nabi Muhammad SAW??? anda dalam penyebutan Tuhan anda saja tidak konsisten bagaimana dengan cara anda menunjukkan keimanan anda kepada Tuhan anda hehehe? jika anda mengimani isi Taurat silahkan anda baca poin pertama sepuluh perintah Allah
      kan jelas
      Nomor 1 : MENGAKUI KEESAAN ALLAH hehehe
      lupa baca atau gagal paham??? hehehe

      Hapus
  8. Bpk hendrik, mungkin suatu saat Hidayah akan membuka mata hati anda, dan membuka pikiran anda yang sesungguhnya.. ingat Al-Quran dan kitab mu itu beda.. Al-Quran dari prtma smpe skrg tidak ada perubahan. Nah kalian, knapa smpe ada namanya perjanjian lama dan baru. Sedang kalian lebih mengikuti prjanjian baru?.. kenapa cari di google pak? Anda tidak menghafal seluruh isi kitab anda yah? Hahahaha, maaf islam itu beda. Kita itu wajib menghafal seluruh isi Al-Quran (Hafiz Quran). Prnah lihat dimana org ceramah bawa Al-Quran pak?.. nggak kayak kalian, Pdt maupun Pastor besarpun masih aje nenteng kitab. Kenapa nggak hafal yah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. lah kan takut udah di revisi lagi, hehe
      kayak software android aja ya ada versi upgradenya ngeminimalisir bug file kali wkwkwk...

      Hapus
  9. Mumet aq..yang tahu kebenaran hanya Allah SWT.

    BalasHapus
  10. Mumet aq..yang tahu kebenaran hanya Allah SWT.

    BalasHapus
  11. sdr hendrik ... maka baca surat ali imran 19 itu jelas sekali bagaimana islam posisinya dimata Allah.. semoga Allah memberikan hidayah kepada anda yach.

    BalasHapus
  12. Allah itu pencipta alam jagat Raya dan manusia, maka sejak Allah angkat para Rasulnya disampaikanlah wahyu Allah sebagai ajaran kehidupan manusia, kumpulan wahyu itu adalah al kitab,ada4 kitaqb yang harus diketahuiyaitu Zabur diturunkan pada N Daud (David ) Taurat kepada N Musa ( Perjanjian lama ) Injil kepada nabi Isa (Yesus)bukan bibel,dan terakhir N Muhammad diturunkan al Qur'an. Turunnya al kitab itu berfungsi merevisi al kitab sebelumnya yang sudah di rubah oleh manusia-manusia tidak bertanggung jawab, begitu pula al Qur'an untuk merevisi Injil yang di ditunkan pada N Isa namun baru dimunculkan jauh setelah N Isa dianggap wafat,al Qur'an itu penyempurna, karena al kitab yang diturunkan itu berarti merevisi al kitab sebelumnya, dan al Qur'an sudah sempurna dan tidak ada lagi al kitab yang diturunkan untuk merevisi al Qur'an karena Allah SWT sendiri pernag berfirman tidak akanlagi menurunkan Nabi atau Rasul barusetelah N Muhammad SAW, Oleh karenanya tentang perbandingan Islam Kristen buat kaum Nasrani belajarlah sama ibu Hj Irine mantan Mualaf yang cerdas.

    BalasHapus

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.