Jumat, 22 Agustus 2014

12 Days Exploring the Islamic Caliphate : SPAIN (ANDALUSIA), MORROCO, TUNIS, with Hj. IRENA HANDONO *** 08 October - 19 October 2014



12 Days Exploring the Islamic Caliphate...
SPAIN (ANDALUSIA), MORROCO, TUNIS
With Hj. IRENA HANDONO
08 October - 19 October 2014



Cordoba, The Real City of Lights.




Kemajuan Kota Cordoba di abad 10 M melebihi kota-kota lain yang ada di Eropa. Kota ini menjadi tempat perhatian dunia dan sesuatu yang mengagumkan, sama halnya dengan Kota Venesia di Balkan. Para turis yang datang dari Utara merasakan kekhusyukan dan kewibawaan kota yang memiliki tujuh puluh perpustakaan dan sembilan ratus pemandian umum ini.

Ketika para pemimpin Kota Lyon, Nevar, dan Barcelona membutuhkan ahli bedah, insinyur, arsitek bangunan, penjahit pakaian atau ahli musik, maka mereka langsung menuju ke Kota Cordoba. Inilah kesaksian orang Barat, J. Brand Trend, terhadap Kota Cordoba pada abad keempat Hijriyah (sepuluh Masehi).

Sebagai perpanjangan dari peradaban Islam, baik dari segi ilmu, nilai, dan keagungan, muncullah sang bintang, Kota Cordoba, yang menjadi saksi bisu atas pencapaian peradaban kaum muslimin dan kemuliaan Islam pada saat itu, yaitu pada pertengahan abad keempat Hijriyah atau sepuluh Masehi ketika bangsa Eropa dalam kegelapan.



Cordoba adalah suatu nama yang senantiasa memiliki alunan nada yang khusus di telinga setiap orang Eropa yang mempercayai kebangkitan dan peradaban kemanusiaan. Al-Muqri mengatakan bahwa sebagian ulama Andalusia mengatakan, Cordoba menjadi terdepan karena empat alasan. Pertama, jembatan al-Wadi, kedua Masjid Jami’, ketiga, az-Zahra dan yang keempat ilmu pengetahuan. Yang akhir paling besar secara keseluruhan (Nafh ath-Thayyib Min Ghusn al-Andalus ar-Rathib, 1/53).

Pada masa Abdurrahman an-Nashir, khalifah pertama Umayyah di Andalusia, kemudian putranya al-Hakam al-Mustanshir, Kota Cordoba mencapai puncak kemajuan dan masa keemasannya. Apalagi kota ini dijadikan sebagai ibu kota Daulah Umayyah II dan tempat istana kekhalifahan di dunia Barat.
Pada masa ini, Cordoba juga dijadikan sebagai pusat ilmu pengetahuan dan peradaban dunia sehingga menyaingi Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantium di benua Eropa, Kota Baghdad ibu kota Daulah Abbasiyah di Timur, Kota Kairawan dan Kairo di Afrika, sehingga orang-orang Eropa menyebut Cordoba dengan “Mutiara Dunia”.

Perhatian Dinasti Umayyah terhadap Kota Cordoba mencakup beberapa sisi kehidupan, seperti: pertanian, perindustrian, pembangunan benteng-benteng, pembuatan senjata, dan lain sebagainya. Mereka juga membuat aliran-aliran air dan mengimpor berbagai macam pohon dan tanaman buah untuk di tanam di kota ini.
Sumber: Madza Qaddamal Muslimuna lil ‘Alam Ishamatu al-Muslimin fi al-Hadharah al-Insaniyah oleh Raghib as-Sirjani






****Daftarlah segera!!! Let's Visit 3 Country 
for ONLY USD 3.550 ****

 

More information:
"Irena Center" - 0812 82 699 030 (Anna.T)
- 0815 133 467 64 (Irena.H)
Pin BBM: 7EE503FF
email: anna.triana12@yahoo.de

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.